Hanya tinggal bagaimana kita menyikapi
dan menjalaninya saja. Kalau kita menyadari bahwa kehidupan ini bisa
berjalan dengan baik, karena adanya perbedaan itu, tentu saja
perbedaan-perbedaan yang telah Allah ciptakan itu tidak menjadikan kita
sebagai jurang pemisah. Justru sebaliknya, perbedaan itu juga menjadi
kebutuhan hidup kita.
Yang merasa dirinya lebih, tentu saja
membutuhkan yang kurang untuk bisa sekedar berbagi. Untuk bisa
mengamalkan akan makna bersyukur atas kelebihan yang dimilikinya itu.
Bila sudah merasa mampu, tentu ungkapan rasa syukur sudah tidak hanya
sebatas pada kata-kata saja. Tapi sudah saatnya diwujudkan dengan amal
perbuatan.
Kita semua adalah bersaudara.
Oleh karena itu, layaknya seorang saudara, kita juga harus mau
merangkul mereka. Bukan hanya kepada yang sama atau lebih dengan kita,
tapi juga kepada mereka yang kurang. Meskipun tidak bisa sepenuhnya,
tapi setidaknya bisa sedikit mengisi kekurangan mereka.
Mata hati kita harus benar-benar terbuka
untuk bisa lebih peka lagi terhadap lingkungan. Karena tak bisa
dipungkiri lagi, terkadang kita bangga dengan kelebihan yang dimiliki,
namun tanpa disadari ada tetangga kita yang sedang kelaparan dan luput
dari pandangan kita.
Kita perlu juga turun ke lapangan secara
langsung untuk melihat keadaan masyarakat yang sebenarnya. Banyak
manfaat yang bisa kita peroleh dengan melakukan hal semacam itu.
Silaturahmi dengan para tetangga, silaturahmi dengan warga di tetangga
desa, berjalan ke luar dan melihat keadaan sekitar untuk bisa membuka
mata hati kita ini. Saat kita melihat ternyata di luar sana ada yang
lebih kurang dari kita, baru kita sadar, betapa kita harus bisa lebih
bersyukur lagi atas apa yang telah kita miliki.
Dan sekali lagi, kita semua adalah
saudara. Kita semua sama di hadapan Tuhan, hanya keimanan dan ketakwaan
yang membedakan. Kelebihan dan kekurangan sesungguhnya adalah titipan
dari Allah. Layaknya sebuah titipan, harus kita jaga dan pergunakan
dengan sebaik-baiknya agar titipan itu bisa menjadi berkah ketika nanti
diambil dan diminta pertanggung jawabannya. Yang merasa lebih, bagaimana
menggunakan kelebihannya itu agar bisa menjadi berkah, dan bagi yang
merasa kurang juga seperti itu, bagaimana menggunakan kekurangannya itu
agar tidak menjadi lebih jauh dari Tuhannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar