Selasa, 17 Desember 2013

     Allah menciptakan seluruh yang ada di alam ini, di jagad raya ini dengan penuh keseimbangan. Semuanya diciptakan berpasang-pasangan, dan tentunya juga berbeda-beda. Ada siang dan malam, panas dan hujan, laki-laki dan perempuan, dan sebagainya.Begitupun dengan kehidupan ini. Ada yang lebih, ada juga yang kurang, ada yang kuat, ada juga yang lemah. Semua itu adalah sunatullah. Sudah menjadi ketetapan Allah. Tak bisa kita bayangkan bila semuanya diciptakan sama. Tentunya kehidupan dunia ini tidak akan berimbang. Misalnya, Allah ciptakan semuanya dalam keadaan lebih, lalu kita mau zakat, infaq, shodako itu untuk siapa? Itulah sebabnya Alla menciptakan kehidupan ini dalam keadaan yang berbeda.
Hanya tinggal bagaimana kita menyikapi dan menjalaninya saja. Kalau kita menyadari bahwa kehidupan ini bisa berjalan dengan baik, karena adanya perbedaan itu, tentu saja perbedaan-perbedaan yang telah Allah ciptakan itu tidak menjadikan kita sebagai jurang pemisah. Justru sebaliknya, perbedaan itu juga menjadi kebutuhan hidup kita.
Yang merasa dirinya lebih, tentu saja membutuhkan yang kurang untuk bisa sekedar berbagi. Untuk bisa mengamalkan akan makna bersyukur atas kelebihan yang dimilikinya itu. Bila sudah merasa mampu, tentu ungkapan rasa syukur sudah tidak hanya sebatas pada kata-kata saja. Tapi  sudah saatnya diwujudkan dengan amal perbuatan.
Kita semua adalah bersaudara. Oleh karena itu, layaknya seorang saudara, kita juga harus mau merangkul mereka. Bukan hanya kepada yang sama atau lebih dengan kita, tapi juga kepada mereka yang kurang. Meskipun tidak bisa sepenuhnya, tapi setidaknya bisa sedikit mengisi kekurangan mereka.
Mata hati kita harus benar-benar terbuka untuk bisa lebih peka lagi terhadap lingkungan. Karena tak bisa dipungkiri lagi,  terkadang kita bangga dengan kelebihan yang dimiliki, namun tanpa disadari ada tetangga kita yang sedang kelaparan dan luput dari pandangan kita.
Kita perlu juga turun ke lapangan secara langsung untuk melihat keadaan masyarakat yang sebenarnya. Banyak manfaat yang bisa kita peroleh dengan melakukan hal semacam itu. Silaturahmi dengan para tetangga, silaturahmi dengan warga di tetangga desa, berjalan ke luar dan melihat keadaan sekitar untuk bisa membuka mata hati kita ini. Saat kita melihat ternyata di luar sana ada yang lebih kurang dari kita, baru kita sadar, betapa kita harus bisa lebih bersyukur lagi atas apa yang telah kita miliki.
Dan sekali lagi, kita semua adalah saudara. Kita semua sama di hadapan Tuhan, hanya keimanan dan ketakwaan yang membedakan. Kelebihan dan kekurangan sesungguhnya adalah titipan dari Allah. Layaknya sebuah titipan, harus kita jaga dan pergunakan dengan sebaik-baiknya agar titipan itu bisa menjadi berkah ketika nanti diambil dan diminta pertanggung jawabannya. Yang merasa lebih, bagaimana menggunakan kelebihannya itu agar bisa menjadi berkah, dan bagi yang merasa kurang juga seperti itu, bagaimana menggunakan kekurangannya itu agar tidak menjadi lebih jauh dari Tuhannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar